Menguak Identitas Sang Bunda Putri
Jumat, 18 Okt 2013 - 12.10 WIB
Inikah sang bunda putri???
RELATED NEWS
Jakarta - Subtansi perkara suap peningkatan kouta impor daging di Kementrian Pertanian (Kementan) dinilai telah bergulir ke ranah politis.
Terlebih setelah mencuatnya informasi soal kedekatan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dengan Bunda Putri seperti diungkapkan Lutfhi Hasan Ishaaq dalam persidangan beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo. Hal itu bermula dari jawaban Ridwan Hakim, Suswono hingga LHI, pada saat hakim mengkofirmasi hasil rekaman pembicaraan yang dimiliki KPK terkait nama Sengman dan Bunda Putri dan 'presiden'.
"Saya menduga ada upaya pengaburan kasus impor daging sapi ini ditarik ke ranah politis," kata Karyono melalui siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut Karyono, terlepas benar atau tidak keterangan LHI soal kedekatan Bunda Putri dengan Presiden SBY dan orang-orang dekat istana, hal ini dapat mengaburkan kasus impor daging.
Upaya ini bisa dilihat dari pergeseran isu yang melebar kemana-mana hingga ke masalah peran Bunda Putri dalam reshufle kabinet.
"Semestinya, masalah inilah yang harus dipertanyakan pihak Istana, siapa yang menggeser isu ini, bukan malah menanggapinya secara reaktif," tegasnya.
Menurut Karyono, akar persoalan yang membuat bias kasus 'perdagingan' ini lantaran kurang fokusnya penyidik, jaksa penuntut umum, hingga hakim persidangan dalam menangani perkara ini.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne Adiningrat malah tidak didalami. Begitu juga kasus Sengman, yang menurut berbagai sumber adalah orang dekat SBY.
Karyono mengenai Bunda Putri lebih mengamini beberapa pendapat. Dimana Bunda Putri tidak terkait kasus impor daging. Peran Bunda Putri, dinilai lebih sebagai penghubung penguasa, bukan broker atau trader seperti Sengman.
Choel Malarangeng, kata Karyono, membenarkan bahwa Bunda Putri adalah Adviser Petronas. Hal itu diungkapkan Choel di KPK beberapa waktu lalu.
Menurut Karyono, Bunda Putri memiliki koneksi yang luas baik domestik maupun luar negeri. Terlebih jika melihat beredarnya foto-foto Bunda Putri berpose dengan kalangan elite, seperti dengan Tuti Iswara adik Boediono, penyematan pin kepada Gita Wirjawan, foto dengan Sutiyoso, Presiden direktur Petronas, Agum Gumelar dan lain lain.
"Bunda putri ini, berdasar informasi yang saya dapatkan, cucu dari almarhun Ajengan Abdul Ghofur Mutawalli, ulama besar di wilayah Jawa Barat," tandasnya.
RELATED NEWS
Jakarta - Subtansi perkara suap peningkatan kouta impor daging di Kementrian Pertanian (Kementan) dinilai telah bergulir ke ranah politis.
Terlebih setelah mencuatnya informasi soal kedekatan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dengan Bunda Putri seperti diungkapkan Lutfhi Hasan Ishaaq dalam persidangan beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo. Hal itu bermula dari jawaban Ridwan Hakim, Suswono hingga LHI, pada saat hakim mengkofirmasi hasil rekaman pembicaraan yang dimiliki KPK terkait nama Sengman dan Bunda Putri dan 'presiden'.
"Saya menduga ada upaya pengaburan kasus impor daging sapi ini ditarik ke ranah politis," kata Karyono melalui siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Menurut Karyono, terlepas benar atau tidak keterangan LHI soal kedekatan Bunda Putri dengan Presiden SBY dan orang-orang dekat istana, hal ini dapat mengaburkan kasus impor daging.
Upaya ini bisa dilihat dari pergeseran isu yang melebar kemana-mana hingga ke masalah peran Bunda Putri dalam reshufle kabinet.
"Semestinya, masalah inilah yang harus dipertanyakan pihak Istana, siapa yang menggeser isu ini, bukan malah menanggapinya secara reaktif," tegasnya.
Menurut Karyono, akar persoalan yang membuat bias kasus 'perdagingan' ini lantaran kurang fokusnya penyidik, jaksa penuntut umum, hingga hakim persidangan dalam menangani perkara ini.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne Adiningrat malah tidak didalami. Begitu juga kasus Sengman, yang menurut berbagai sumber adalah orang dekat SBY.
Karyono mengenai Bunda Putri lebih mengamini beberapa pendapat. Dimana Bunda Putri tidak terkait kasus impor daging. Peran Bunda Putri, dinilai lebih sebagai penghubung penguasa, bukan broker atau trader seperti Sengman.
Choel Malarangeng, kata Karyono, membenarkan bahwa Bunda Putri adalah Adviser Petronas. Hal itu diungkapkan Choel di KPK beberapa waktu lalu.
Menurut Karyono, Bunda Putri memiliki koneksi yang luas baik domestik maupun luar negeri. Terlebih jika melihat beredarnya foto-foto Bunda Putri berpose dengan kalangan elite, seperti dengan Tuti Iswara adik Boediono, penyematan pin kepada Gita Wirjawan, foto dengan Sutiyoso, Presiden direktur Petronas, Agum Gumelar dan lain lain.
"Bunda putri ini, berdasar informasi yang saya dapatkan, cucu dari almarhun Ajengan Abdul Ghofur Mutawalli, ulama besar di wilayah Jawa Barat," tandasnya.
Oleh: Rangga Tranggana - Editor: Masruroh
0 komentar:
Posting Komentar